Bogor - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama PT Pupuk Indonesia (Persero) memberikan bantuan sebesar Rp998.300.000 sepanjang tahun 2024 untuk mendukung pemulihan 61 penyintas tindak pidana terorisme. Bantuan tersebut secara simbolis diserahkan oleh Kepala BNPT Komjen Pol Eddy Hartono dan Direktur SDM PT Pupuk Indonesia Tina T. Kemala Intan di Museum Nasional Penanggulangan Terorisme Adhi Pradana, Senin (2/12).
"Dengan terselenggaranya sinergi antara BNPT dengan berbagai stakeholder, sebagaimana yang telah terselenggara dengan baik antara BNPT dan PT Pupuk Indonesia (Persero) ini, negara terbukti hadir bagi korban tindak pidana terorisme," ujar Eddy Hartono. Bantuan ini mencakup dukungan medis dan psikososial sebagai bentuk implementasi UU No. 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
Tina T. Kemala Intan menyampaikan komitmen PT Pupuk Indonesia untuk mendukung pemulihan penyintas terorisme. "Kami sangat gembira dapat menyerahkan secara langsung simbolis penyerahan dukungan pemulihan korban tindak pidana terorisme sebagai bagian komitmen kami bagi para penyintas dan juga untuk dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat," ungkap Tina. Ia menambahkan bahwa upaya pemulihan ini menjadi langkah penting menciptakan masyarakat yang kuat dan inklusif.
Salah satu penyintas, Valeriana Silitubun, korban bom Gereja Katedral Makassar 2021, menyampaikan apresiasi atas program pemulihan ini. "Harapan saya kepada BNPT beserta jajarannya semoga selalu menjalankan amanah dan tugas yang dipercayakan oleh negara dalam hal ini melaksanakan kebijakan, strategi dan program nasional penanggulangan terorisme bagi seluruh korban yang berada di negara Indonesia," katanya.
Sebagai catatan, pada 2022 dan 2023, PT Pupuk Indonesia telah menyalurkan bantuan senilai Rp926.428.000 kepada 49 penyintas untuk rehabilitasi medis dan psikososial. Langkah ini menunjukkan sinergi nyata antara pemerintah dan sektor swasta dalam memberikan dukungan kepada penyintas tindak pidana terorisme.