Jakarta , Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan pentingnya deteksi dini kanker sebagai bagian dari program skrining kesehatan nasional yang akan diluncurkan pada Januari 2025. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan angka kesembuhan pasien kanker sekaligus menurunkan angka kematian akibat penyakit tersebut.
“Deteksi dini kanker ini juga masuk ke program skriningnya hadiah dari Pak Prabowo, jadi kalau ada indikasi-indikasi kanker dini dapat kita atasi,” ujar Menkes, Sabtu (23/11). Skrining kesehatan ini akan disediakan secara gratis di berbagai fasilitas kesehatan pemerintah, mulai dari puskesmas hingga rumah sakit milik pemerintah.
Program ini mencakup pemeriksaan darah lengkap menggunakan hematoanalyzer dan blood chemical analyzer untuk mendeteksi indikasi kanker sejak dini. Menkes juga mengingatkan masyarakat bahwa kanker sering berkembang tanpa gejala awal, sehingga deteksi dini menjadi kunci keberhasilan pengobatan. “Kanker itu penyakitnya tidak menakutkan, bisa disembuhkan, tapi catatannya harus ketahuannya sejak dini, misalnya kanker payudara paling banyak ini, kalau ketahuannya stadium 1 itu 90 persen bisa sembuh. Jadi, jangan takut untuk deteksi dini kanker payudara,” tegasnya.
Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, Kementerian Kesehatan akan menggencarkan edukasi dan sosialisasi pentingnya deteksi dini. Pemerintah juga berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan masyarakat memahami manfaat dari program ini.
Menkes berharap program skrining kanker ini dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Program ini tidak hanya memastikan kesehatan masyarakat terpantau sejak dini, tetapi juga menjadi langkah konkret dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.