MarawaNews.Com- Poros Peduli Indonesia POPULIS melaksanakan diskusi Virtual Selasa (29/3) mengusung tema “Gerakan Mahasiswa & Perubahan”...
MarawaNews.Com- Poros Peduli Indonesia POPULIS melaksanakan diskusi Virtual Selasa (29/3) mengusung tema “Gerakan Mahasiswa & Perubahan” dalam diskusi tersebut Nopil Asrianto aktivis Perkumpulan Gerakan Kebangsaan(PGK) Sumatera Barat ambil bagian menyampaikan tanggapan.
Kegiatan ini dihadiri oleh aktivis mahasiswa dari berbagai organisasi dan kampus se Indonesia, yang menarik dari kegiatan ini narasumbernya dari kalangan aktivis mahasiswa sendiri, diantaranya Kaharudin Korpus BEM Seluruh Indonesia (BEM SI), Affandi Ismail Ketum HMI MPO, Imanuel Cahyadi Ketum GMNI.
Dari kalangan penanggap ada dr. Hariman Siregar aktivis Malari, Ketua Dema UI 1974, Prof. Firman Noor Kepala Riset Politik BRIN, dan Iwan Sumule Ketum Prodem, Beathor Suryadi dari Aktivis Pergerakan.
Diskusi yang dimoderatori oleh Kornelis Galanjinjinai ini menjadi tambah bersemangat dengan dibukanya partisipasi dari para peserta yang hadir, momentum ini menjadi bagian yang dimanfaatkan oleh Nopil Asrianto dalam menyampaikan pandangan dan pendapatnya terkait gerakan mahasiswa.
Nopil menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan Populis, kita menyambut baik kegiatan yang diadakan POPULIS ditengah lesunya gerakan mahasiswa saat ini, hedonisme mahasiswa membuat sisi sisi pergerakan semakin menipis terang. ungkap Nopil
Membangun gerakan mahasiswa tentu tidak semudah membalikan telapak tangan, gerakan mahasiswa itu harus dipersiapkan sedemikian rupa, kalau bisa diturunkan dengan silabus pergerakan, dengan output dapat membentuk mental idiologi pergerakan mahasiswa yang peduli akan bangsanya. Lanjut Nopil saat menyampaikan tanggapan diforum diskusi virtual yang sedang berlangsung.
Para tokoh sudah mewarisi semangat perjuangan itu, ungkap Nopil hal ini bisa kita lihat dalam puisi hamka kepada natsir, disaat natsir berjuang diera 1950an, Hamka menulis puisi kepada Natsir diantara bait puisinya “Meskipun bersilang keris di leher, Berkilat pedang di hadapan matamu, Namun yang benar kau sebut juga benar” ini gambaran akan berat perjuangan tetapi tidak membuat Natsir surut untuk mengatakan kebenaran, nilai ini yang mesti kita warisi jikalau memang kita cinta Negri ini. Tegas Nopil sembari menambahkan bagai mana kolaborasi antar sesama pejuang juga harus saling terpanggil satu sama lain, untuk melakukan aksi bersama memperjuangkan kebenaran, lihat diakhir puisi tersebut Hamka menukilkan Dan aku pun masukkan Dalam daftarmu…!.
sebelum mengakhiri tanggapanya Nopil Asrianto mengingatkan
pergerakan harus dibangun diatas semangat dan niat yang tulus, serta moral dan
etika, Nopil mengutip pernyataan Aktivis Senior Bursah Zarnubi yang juga selaku
ketua umum DPP PGK saat Live dimata Najwa “Jangan Setiap Orang yang mengkritik penguasa mau jadi pejabat dan mendapatkan jabatan bisa rusak
negeri ini” tetapi mengkritisi didasarkan pada perwujudan
kepedulian kepada bangsa untuk menjadi bangsa yang besar, Berjaya adil dan
sejahtera. Tutup Nopil Asrianto. (na)