MARAWA News, Painan – Nagari Binjai Tapan dan Nagari Kampuang Tengah Tapan Kecamatan Ranah Ampek Hulu (Rahul) Tapan dan Ngari Tapan di Keca...
MARAWA News, Painan – Nagari Binjai Tapan dan Nagari Kampuang Tengah Tapan Kecamatan Ranah Ampek Hulu (Rahul) Tapan dan Ngari Tapan di Kecamatan Basa Ampek Balai (BAB) Tapan Kabupaten Pesisir Selatan dilanda banjir.
Di saat satu hari menjelang pelaksanaan Sholat Hari Raya Idul Fitri 1442H, dan sampai berita ini dirilis masih terdapat banjir di tiga nagari tersebut.
Bagas Dwi Nugra Ketua Pemuda Muhammadiyah BAB Tapan yang sudah turun beberapa kali kelokasi bencana banjir menyampaikan bahwa Tiga Nagari ini telah menjadi Langganan banjir selama ini.
Pasalnya, bukan kali ini saja terjadi banjir bahkan sudah berkali-kali semenjak beberapa tahun yang silam. Namun, peristiwa banjir kali ini sangat memilukan hati masyarakat karena terjadi satu hari sebelum Hari Raya Idul Fitri 1442 H sampai sekarang 17 Mei 2021. Sehingga mengakibatkan masyarakat tidak dapat merayakan hari kemenangan ditengah-tengah maraknya postingan sholat Idul Fitri di media sosial, mulai dari masyarakat biasa bahkan sampai kepada Pejabat Daerah.
Sebagian besar masyarakat tetangga merayakan hari kemenangannya dengan berbagai macam persiapan dan kemewahan. Mereka bisa melaksanakan sholat Idul Fitri dan bersilaturrahIMM kerumah sanak saudara dan kerabatnya.
Namun, berbeda dengan masyarakat Nagari Binjai Tapan, Nagari Kampuang Tengah Tapan dan Ngari Tapan, mereka sibuk mengemasi dan membersihkan barang-barang mereka yang sudah terendam lumpur bawaan banjir. Hari-hari telah dilalui oleh masyarakat dengan penuh semangat dan pengaharapan agar banjir ini cepat mongering. Namun, alam berkata lain tiga nagari ini digenangi oleh air beberapa hari dan bahkan hingga sampai saat ini.
Nagari Binjai Tapan dan nagari Kampuang Tengah Tapan, dua nagari inilah yang menjadi langganan banjir selama ini. Berbagai respon dari pemerintah daerah dan masyarakat pesisir Selatan turut serta dalam memberikan bantuan pada area korban banjir. Respon tersebut dinilai memang sangatlah cepat dan nyata. Sehingga masyarakat sangat terbantu dalam menjalani hari-hari selama banjir berlangsung.
Salah seorang warga Pak Aciak yang tinggal di Kampung Padang Kejai, beliau mengatakan bahwa bantuan sembako dan beras memang sangat kami butuhkan dalam menghadapi bencana banjir ini. Namun, sebagai masyarakat yang tinggal di area banjir tentu bukan itu saja yang kami harapkan. Kami butuh langkah konkrit dan aksi nyata dari Pemangku Kebijakan di Pesisir Selatan.
“Kenapa ini saya sampaikan? Karena bencana banjir ini, terjadi bukan kali ini saja, akan tetapi sudah berkali-kali. Tentu pihak pemerintah mampu mencarikan solusinya, mulai dari APBD Kabupaten, Provinsi bahkan dengan APBN untuk membuat program mengendalikan banjir ini,” lanjut Aciak.
Di samping telah dilakukan normalisasi sungai tentu perlu juga dilakukan kajian secara mendalam oleh stakeholder Pemerintah Daerah dan DPRD Pesisir Selatan. Apakah telah terjadi kerusakan alam di hulu sungai dan atau telah terjadi kerusakan di kawasan hutan TNKS. Harapan kami ini juga perlu menjadi kajian oleh Pemda Pesisir Selatan. Agar kedepan daerah kami tidak lagi dilanda banjir.
Lanjut Aciak, akibat dari banjir ini adalah banyak kerugian yang diderita oleh masyarakat; mulai dari kerugian material, fisik bangunan dan perabotan rumah tangga, ternak peliharaan dan bahkan yang lebih hebat lagi kerugian Psikologi masyarakat. Kerugian ini tentu tidak bisa dinilai dengan uang.
Jika kerugian material, bisalah dicari dalam waktu yang akan datang, namun beban Psikolgi ini yang seharusnya menjadi kajian oleh pemerintah. Selanjutnya, genangan air yang sudah beberapa hari ini tentu akan merusak seluruh tanaman pertanian masyarakat.
“Ke depan kami sangat berharap agar persoalan banjir ini dapat diatasi dengan baik oleh Pemerintah Daerah Pesisir Selatan. Begitu juga kepada Bapak-bapak Anggota DPRD Dapil ini. Aksi nyata Bapak-bapak sangat kami harapkan dalam mengatasi bencana banjir ini. Datang dan kunjungi kami, kerahkan segala armadaMu dalam rangka meringankan beban derita kami. Coba Bapak lebih sering turun kelapangan, lipat ke atas kaki celana Bapak, lalu masuklah kedalam genangan air, agar Bapak bisa merasakan apa yang kami rasakan selama ini,” sambungnya.
Harapan kami, katanya lagi, tidak lain hanyalah bagaimana langganan banjir ini bisa terhindar dari Nagari kami. “Semoga Bapak-bapak para pemangku kepentingan di Pesisir Selatan bisa melahirkan solusi yang konkrit dan nyata untuk penyelsaian daerah berlangganan banjir ini,” pungkasnya. (bdn/na)