MARAWAnews, Padang – Jumat, (5/2), Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Sumatera Barat gelar webinar berskala internasional bertajuk...
MARAWAnews, Padang – Jumat, (5/2), Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Sumatera Barat gelar webinar berskala internasional bertajuk Lansia di Minangkabau.
Webinar yang dilaksanakan oleh Bidang Hubungan Luar Negeri PWPM Sumbar itu, menghadirkan Prof. Ismet Fanany yang merupakan dosen di Deakin University, Melbourne, Australia sebagai narasumber.
Acara yang didukung Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) tersebut, dihadiri oleh berbagai unsur yang sengaja diundang oleh PWPM Sumbar. Mereka yang hadir antara lain, Pimpinan dan pengurus PW Muhammadiyah dan Aisyiyah Sumbar, Unsur Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Sumatera Barat, Ortom Muhammadiyah Sumatera Barat, Pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah se-Sumatera Barat, Pimpinan UMSB beserta Dosen dan Karyawan, serta BEM dan Mahasiswa UMSB, dan sejumlah warga Persyarikatran Muhammadiyah.
Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri PWPM Sumbar Isral Naska, MA, dalam materi kegiatan yang dikirimkan ke redaksi Maraw News menyebutkan, latar belakang webinar yang digelarnya tersebut berawal dari sebuah publikasi di Republika, Mei 2020 silam.
“Ketika itu Suryadi menyorot persoalan di Minangkabau. Berdasarkan ulasan terhadap dua buku, yaitu Sosiologi Lansia (Alfan Miko) dan The Elderly Must Endure: Ageing in the Minangkabau Community in Modern Indonesia (Ismet Fanany dan Rebecca Fanany), dosen Leiden University itu menyimpulkan bahwa situasi sosial yang terjadi di Minangkabau telah menempatkan lansia pada posisi yang kurang menguntungkan,” ungkap Isral.
Lebih lanjut Isral menjelaskan, kebiasaan merantau dan penguatan keluarga batih berkontribusi pada renggangnya hubungan lansia dengan generasi di bawah mereka.
“Modernisasi juga turut mempengaruhi pola interaksi dalam keluarga di Minangkabau, di mana Lansia menjadi salah satu pihak yang terpaksa berada dalam kondisi yang tidak ideal bagi mereka,” imbuhnya.
Situasi aktual belakangan ini, lanjutnya, mengindikasikan hal di atas. Sepanjang 2020 yang lalu, beberapa media masa menunjukkan pemberitaan di mana lansia ditemukan meninggal sendirian di rumah. Ada yang meninggal karena sakit, korban kebakaran hingga korban tindakan kriminal.
Karena alasan tersebutlah maka PWPM Sumbar menggelar webinar berkaitan dengan lansia. “Semua ini ditujukan untuk mengetahui akar sosiologis persoalan lansia di Minangkabau. Sekaligus memperoleh perbandingan dengan situasi lansia di Australia, dan juga mengumpulkan saran dan masukan untuk Muhammadiyah Sumatera Barat sehubungan dengan persoalan lansia di Minangkabau.
Webinar yang dikolaborasikan dengan Kajian Jumat Muhammadiyah edisi XXV itu, berlangsung sesuai rencana. Dan setiap peserta yang hadir, diberikan sertifikat. (na)