Bekasi, MARAWANews – Semburan lumpur yang terjadi di Jalan Lembur 1, Kelurahan Jatirangga, Jatisampurna, Kota Bekasi pada Sabtu (5/9)...
Bekasi, MARAWANews – Semburan lumpur yang terjadi di
Jalan Lembur 1, Kelurahan Jatirangga, Jatisampurna, Kota Bekasi pada Sabtu (5/9)
mengegerkan warga setempat.
Lurah
Jatirangga Ahmad Apandi mengatakan, semburan itu muncul dari pekarangan rumah
salah seorang warga yang sedang melakukan pengeboran tanah untuk membuat sumur
air. Pengeboran dilakukan sekitar pukul 07.00 WIB. Saat pengeboran berlangsung,
tiba-tiba muncul gas dari dalam tanah.
"Setelah
itu, jam 10 pagi gasnya turun hilang, selang berapa lama semburan lumpurnya
keluar, sesuai dengan video yang beredar," kata Apandi kepada JPNN.com di
Kantor Lurah Jatirangga, Senin (7/9).
Semburan lumpur itu muncrat hingga mencapai 10 meter. Beberapa saat kemudian, semburan reda dan tanah hasil pengeboran ditutup oleh sang pemilik oleh batu dan semen.
Semburan lumpur itu muncrat hingga mencapai 10 meter. Beberapa saat kemudian, semburan reda dan tanah hasil pengeboran ditutup oleh sang pemilik oleh batu dan semen.
1. Diawali
suara ledakan keras
Apandi
menambahkan, saat awal semburan lumpur, sempat menimbulkan suara ledakan keras.
Suara ledakan itu yang membuat warga setempat geger dan panik.
"Ledakan itu ketika dari gas ke lumpur, duarrrr begitu. Sudah habis itu tidak ada (ledakan lagi), cuma suara air sama air, cuma sekali (ledakan) cukup keras sampai terdengar warga," lanjut Apandi.
"Ledakan itu ketika dari gas ke lumpur, duarrrr begitu. Sudah habis itu tidak ada (ledakan lagi), cuma suara air sama air, cuma sekali (ledakan) cukup keras sampai terdengar warga," lanjut Apandi.
2. Diduga
Jatirangga memiliki potensi gas alam
Camat
Jatisampurna Wahyudin mengatakan, di wilayahnya memang memiliki potensi gas
alam, namun hal itu berada di Kelurahan Jatiraden bukan Kelurahan Jatirangga.
"(Gas
alam) Ada di Jatiradennya, kalau ini di Jatirangga," ujar Wahyudin, Senin.
Dia menduga wilayah Kelurahan Jatirangga, khususnya lokasi terjadinya semburan
lumpur, memiliki potensi cadangan gas alam.
Untuk
membuktikan hal tersebut, Pemerintah Kota Bekasi bekerjasama dengan Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan guna menelusuri dan menyelidiki fenomena
semburan lumpur.
3. Kandungan
zat semburan lumpur tidak berbahaya
Wahyudin
menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan sementara Ahli Geologi, bahwa
kandungan gas dan air pada fenomena tersebut tidak berbahaya untuk warga
setempat.
"Kemarin
sudah mendatangkan Ahli Geologi, kata dia tidak berbahaya," kata Wahyudin.
Peristiwa itu juga tidak menyebabkan suplai air tanah warga setempat menjadi
kotor.
"Material
lumpurnya juga tidak banyak banget, lebih banyak air," tandas
Wahyudin.(mcr1/jpnn)